Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Do'a Ketika Terjadi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami, Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Artinya Mudah Dihafal

 


Pelajar NU Gembong -
Sebagai seorang muslim dianjurkan untuk senantiasa berdoa. Apalagi, ketika terjadi musibah. Terutama saat terjadi gempa bumi.

Gempa bumi merupakan suatu peristiwa alam yang kerap mengakibatkan kerusakan dan kerugian bagi manusia.

Gempa bumi terjadi karena guncangan atau getaran di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.

Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi. Selain itu gempa bumi juga bisa disebabkan oleh letusan gunung api.

Gempa bumi juga bisa diartikan sebagai suatu peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

Ketika gempa terjadi, orang-orang disarankan untuk berlindung di tempat yang aman.

Berikut ini doa yang dapat dibaca ketika gempa: 


اللَّهُمَّ إِنِّيْ أعُوذُ بِكَ مِنَ الهَدْمِ وأعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وأعُوذُ بِكَ مِنَ الغَرَقِ وَالحَرَقِ وَالهَرَمِ وَأعُوذُ بِكَ أن يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطانُ عِنْدَ المَوْتِ وأعُوذُ بِكَ أنْ أمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِراً وأعُوذُ بِكَ أن أمُوتَ لَديغاً


Allahumma inni a’udzubika minal hadmi wa a’udzubika minat taraddi wa a’udzubika minal gharaqi wal haraqi wal harami wa a’udzubika an yatakhabbathanisy syaithanu ‘indal maut wa ‘audzubika an amuta fi sabilika mudbiran wa a’udzubika an amuta ladighan.

“Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari reruntuhan (longsor), dan aku berlindung pada-Mu dari tergelincir, dan aku berlindung pada-Mu dari tenggelam (banjir), terbakar, dan tak berdaya. Dan aku berlindung pada-Mu apabila syetan menjerumuskan padaku ketika akan mati, dan aku berlindung pada-Mu apabila mati dalam keadaan berbalik arah dari jalan-Mu (murtad), dan aku berlindung pada-Mu apabila mati karena disengat.” (HR Abu Dawud).***


Penulis : Rahajeng Putri. A

Editor   : M. Zaenul Fikron